Dibulan puasa ini, anak - anak dari kampung Tamansari tepatnya di pemukiman Reumakilah terlihat ada yang sedikit berbeda. Mereka begitu kreatif dan berantusias membuat panganan opak untuk mengisi hari - hari menunggu berbuka puasa. Opak adalah panganan yang berbahan dari singkong yang diparut dan dikasih bumbu.
Ini merupakan kegiatan yang baik dan dapat menjadikan ajang bermain sekaligus belajar buat mereka. Kegiatan ini pun didukung oleh para orangtua, mulai dari mencabut singkong di kebun sampai dibuatkan bumbu campuran bahan dasar opak. Anak - anak melakukan pekerjaan memarut singkong, mencetak dan menaruhnya di tampah dan sampai hasilnya siap untuk dijemur.
Peralatan yang dipakai sangat sederhana, mereka memakai bekas kaleng susu yang sudah di cuci bersih untuk cetakan adonannya. Bekas ikan kaleng yang sudah di cuci bersih ini, juga mereka gunakan sebagai panci untuk mematangkan adonan opak. Kaleng-kaleng ikan tersebut cukup panjang dan dapat menampung air sehingga cocok untuk alat kukus. Ini lebih baik daripada kaleng susu bekas.
Nantinya hasil opak ini akan disantap pada saat berbuka puasa. Selain untuk santapan berbuka puasa, mereka juga rencananya akan membuat lebih banyak untuk dihidangkan di hari raya Idulfitri. Panganan opak ini cocok juga disantap bersama ketupat dan opor.
Proses mencetak adonan Opak di kaleng, yang selanjutnya akan kukus
Proses pengukusan adonan Opak. Tanpa kita sadari terdapat kesetaraan gender, dimana laki - laki dapat juga memasak seperti pada umumnya perempuanlah yang biasanya melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar