Gunung
Halimun Salak merupakan salah satu Gunung yang menjadi hulu sungai
Cisadane, sungai Cisadane mengalir dari kawasan Kabupaten Bogor di
bagian hulunya dan bermuara di kota Tangerang, sungai ini merupakan
sungai yang penuh sejarah. Bicara soal sungai Cisadane tidak luput dari
peninggalan sejarahnya bahkan rasanya kurang pas jika hanya membicarakan
tentang Sungai Cisadane dan keterkaitannya akan sejarah sungai Cisadane
dengan sungai Ciliwung. Sungai Ciliwung, mengalir dari kawasan puncak
Gunung Gede Pangrango Kabupaten Bogor Jawa Barat sepajang kurang lebih
120 KM, Ciliwung menggalir hingga bermuara di propinsi DKI Jakarta yang
membujur dari selatan hingga ke utara menuju laut Jawa di teluk Jakarta.
Sungai
Ciliwung cukup di kenal di seantero nusantara Indonesia, sungai
Ciliwung merupakan sungai yang sering sekali muncul di setiap
pemberitaan media massa saat musim hujan datang. Ketenaran sungai
Ciliwung bukan karena Ciliwung berhulu di kawasan pariwisata Puncak,
tapi karena sungai Ciliwung cukup terkenal dengan banjirnya yang selalu
mengancam Ibu kota Negara Indonesia tercinta. Lain hal dengan sungai
Cisadane, Cisadane memiliki beberapa hulu yang kesemuanya berada di
wilayak kekuasaan pemerintah kabupaten Bogor propinsi Jawa Barat. Salah
satu hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Cisadane adalah Kawasan Gunung
Halimun Salak, Kawasan Halimun Salak merupakan hulu sungai Cisadane yang
didominasi oleh anak sungai Cisadane, sub das Cisadane Cikaniki dan
Cianten. Aliran utama sungai Cisadane memiliki hulu yang sama dengan
sungai Ciliwung, kedua sungai ini hulunya berada disatu punggungan di
kawasan Gunung Gede Pangrango di daerah Lido dan Bodogol Kabupaten
Bogor. Selain kedua gunung di atas (Gede Pangrango dan kawasan
perbukitan Halimun Salak) sungai Cisadane memiliki aliran sungai dari
Gunung Salak dan gunung Kapur di daerah Ciampea kabupaten Bogor.